Dampak Layangan Bagi Keselamatan Masyarakat

oplus_2

Pontianak – PT PLN (Persero) UIP3 Kalimantan mengundang sejumlah peserta 16 jurnalis dan Influencer dalam acara Ekosistem Peduli Listrik (EPL) Award 2024 ruang mahoni qubu resort kubu raya Kamis (14/11/2024) pukul 10.20 wib.

Dalam acara Ekosistem Peduli Listrik (EPL) Award 2024 tersebut hadir Genderal Maneger, DirpamobVIT Polda kalbar, PomdamXII Tanjung Pura, Ketua PWI Kalbar dan Pimpinan Redaksi Tribun Pontianak.

General Maneger PLN UIP3 Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan,bermain layangan di daerah padat ini kerap mengakibatkan benang layangan, terutama yang berjenis kawat atau benang gelasan, tersangkut pada jaringan listrik dan menyebabkan gangguan pasokan listrik. Menurut data PLN, aktivitas ini tak hanya berisiko pada gangguan listrik, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan masyarakat, mengingat benang kawat dapat menyebabkan korsleting dan kebakaran,”dipaparnya.

 

Lebih lanjut Abdul Salam Nganro”Sebagai upaya mengurangi potensi gangguan, kami melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya bermain layangan di dekat jaringan listrik. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengamankan area rawan,” ujarnya.

 

Menurut Abdul Salam Ngaro, titik-titik rawan tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Pontianak dan sekitar wilayah Kota, termasuk daerah kota Pontianak dan sekitarnya yang dikenal memiliki kasus gangguan listrik akibat layangan cukup tinggi, baik Pontianak Utara maupun daerah sungai raya kubu raya,” terangnya.

 

Untuk mendukung keselamatan dan keandalan listrik, PLN mengimbau masyarakat Pontianak agar berhati-hati saat bermain layangan dan menghindari area sekitar jaringan listrik. Sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut, PLN juga memasang peringatan di lokasi-lokasi yang rawan gangguan akibat layangan.

 

General Maneger AbduL Salam Nganro, mengingatkan masyarakat bahwa gangguan listrik akibat layangan tidak hanya mengganggu pasokan listrik ke rumah tangga, tetapi juga berdampak pada aktivitas bisnis dan layanan publik lainnya. “Kami terus berupaya meminimalisasi gangguan dengan memantau titik-titik rawan ini, tapi peran serta masyarakat dalam menjaga keselamatan juga sangat penting,” jelasnya.

 

Dengan adanya identifikasi ini, PLN berharap kasus gangguan listrik akibat layangan dapat semakin berkurang, sehingga masyarakat Pontianak bisa menikmati pasokan listrik yang stabil dan aman, selain itu gangguan listrik juga disebabkan petir dan pohon tumbang, namun yang terbesar gangguan listrik layangan.

 

Untuk memaksimalkan sosialisasi tersebut, PLN Menggandeng komunitas yang ada di Kalimantan barat, baik pihak kepolisian, TNI, media maupun pihak hukum terkait layangan yang dapat menimbulkan bahaya bagi jaringan listrik dan masyarakat, selain itu PLN Kalimantan barat juga melibatkan pihak media sosial untuk mensosialisasikan terkait bahaya layangan bagi jaringan listrik bagi masyarakat ramai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *