KALBAR-RAMERANEWS.COM – Fenomena Pilkada 2024 masih akan terjadi tumpang tindih diseluruh daerah Indonesia. Dikatakan tumpang Demikian karena Koalisi yang dibangun tidak linier diseluruh daerah dari tingkat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur hingga pemilihan Bupati walikota dan wakilnya di Kabupaten kota di seluruh wilayah NKRI yg akan menggelar Pesta Demokrasinya.
Menurut Pengamat Politik dan Hukum Universitas Panca Bakti Pontianak, Nidia Candra,SH, mengatakan, artinya hakikat seluruh partai politik tidak memikirkan keberhasilan setiap pasangan calon yang di Jagokannya, tetapi lebih kepada lipstik dan kepentingan,”ucapanya
Lebih lanjut, kata Nidia Candra,SH, jika Partai Politik memikirkan kemenangan paslon di suatu daerah maka harus membangun Linieritas dan Sinergisitas antara koalisi Provinsi dan koalisi Kabupaten,”ujarnya.
Ia berpendapat, Jika tidak adanya liniersitas dalam kedua kompetisi tersebut, maka berat bagi koalisi di Provinsi untuk berkesinambungan dengan calon di kabupaten kota yang jelas-jelas berbeda dalam dukungan Partai, bahkan menjadi bumerang jika disatukan antara timses pilgub dan timses kab/kota,”jelasnya.
Ia menambahkan, Partai pada saat pemilihan hanya melihat sisi kepentingan dan kekuatan dari calon yang maju tapi tidak membangun liniersitas atau latar belakang koalisi dari Pilgub hingga kab/kota. Harus dipahami bahwa membangun koalisi yang liniersitas dengan kesamaan visi dan misi di seluruh daerah memang sulit,”paparnya.
Ia berpendapat, Disinilah permasalahan yang harus dijawab oleh Partai Politik itu sendiri, jika membangun koalisi dari Pilgub hingga kab/kota secara liniersitas maka menurut saya 50% kemenangan akan didapat sebelum kompetisi dimulai, karena akan memudahkan penyusunan strategi pemenangan dari provinsi hingga kab/kota. Fenomena Liniersitas Koalisi Pilkada masih menjadi PR yang sampai hari ini di Pilkada 2024 masih nihil tdk ada kesesuaian latar belakang koalisi atau tidak liniersitas koalisi,”imbuhnya.
Tim Liputan :Apolonius Welly